Dalam gelap malam yang sunyi,
Di ranjang yang tak lagi memberi kenikmatan,
Jeffrie Gerry tergeletak, tak berdaya,
Tubuhnya lemah, langkahnya terhenti.
Namun, ada satu hal yang tak terhalang—
Hatinya yang terus berdoa, penuh harapan.
Di tengah rasa sakit yang datang bergelombang,
Ia hanya bisa terdiam, menatap langit malam,
Merenungkan semua yang telah terjadi,
Dengan satu kalimat yang menguatkan jiwanya:
"Sembuh tidak sembuh, Engkau tetap Tuhanku."
Tidak ada ragu, tidak ada keluhan—
Hanya iman yang berbicara dalam sunyi.
Betapa berat beban yang ia pikul,
Bertarung dengan rasa yang seolah tiada habis,
Namun dalam hati, ada kedamaian yang tak tergoyahkan,
Keyakinan bahwa setiap doa yang dipanjatkan
Akan sampai di hadirat-Nya,
Dan Tuhan pasti mendengar, pasti memberi jalan.
Jeffrie tahu, sakit ini bukan tanpa alasan,
Setiap tetes air matanya adalah pelajaran,
Setiap napas yang semakin berat mengingatkan,
Bahwa ia harus belajar lebih dalam tentang hidup,
Tentang sabar, tentang pengharapan yang tak tampak,
Tentang Tuhan yang tidak pernah meninggalkan.
Ada saat-saat ketika ia merasa tertekan,
Saat tubuhnya seolah menjerit, meminta bantuan,
Namun dari dalam dirinya, ada suara yang berkata,
"Jangan takut, karena Aku menyertaimu."
Suara itu datang dengan lembut, mengalir,
Menembus kegelapan yang ada di sekelilingnya.
Jeffrie Gerry menggenggam erat harapan,
Memiliki keyakinan yang teguh dalam hati,
Sebab ia tahu, dalam setiap doa yang dipanjatkan,
Ada kekuatan yang lebih besar dari rasa sakit,
Ada tangan Tuhan yang tak tampak,
Namun selalu hadir dalam setiap proses pemulihan.
Hari-hari berlalu dengan perlahan,
Pagi yang datang selalu membawa harapan baru,
Dan meski tubuh ini masih lemah,
Roh Jeffrie tetap terjaga dalam keyakinan,
Bahwa sembuh atau tidak, Tuhan adalah miliknya.
Tak ada yang lebih besar dari kasih-Nya.
Bertahap, ia mulai menyadari,
Bahwa proses ini adalah bagian dari perjalanan hidupnya,
Patah hati, rasa sakit, kehilangan kekuatan,
Semua itu adalah bagian dari kasih-Nya yang tak terlihat,
Mengajarkannya untuk bergantung hanya pada Tuhan,
Dan bukan pada keadaan yang sementara.
Saat malam datang lagi, Jeffrie Gerry berbaring,
Dengan doa yang terus terucap dalam hati,
Meminta Tuhan memberinya kekuatan baru,
Dan jika saatnya tiba, memohon kesembuhan yang penuh,
Namun ia tahu, Tuhan punya rencana yang lebih indah,
Dalam setiap langkah yang Ia tentukan.
"Sembuh tidak sembuh, Engkau tetap Tuhanku,"
Ucap Jeffrie dalam hati, menguatkan diri,
Dengan iman yang tak terbalas oleh rasa sakit,
Dan harapan yang terus bersinar, tak pernah padam.
Dia percaya, bahwa suatu hari nanti,
Melalui proses, ia akan melihat cahaya Tuhan,
Dan kesembuhan yang menanti di ujung jalan.
Begitulah hidup, penuh dengan misteri dan ujian,
Namun dalam setiap perjuangan, ada Tuhan yang mendampingi,
Dalam setiap kesulitan, ada hikmah yang menunggu untuk ditemukan,
Dan dalam setiap doa, ada jawaban yang datang dengan waktu.
Tuhan tahu kapan dan bagaimana,
Dan Jeffrie Gerry belajar untuk percaya sepenuhnya.
Sembuh tidak sembuh, itu bukan soal akhir dari cerita,
Yang terpenting adalah perjalanan itu sendiri,
Menjadi lebih kuat dalam kelemahan,
Menjadi lebih bijaksana dalam kesabaran,
Menjadi lebih dekat dengan Tuhan dalam setiap detik,
Karena di mata-Nya, kita selalu berharga.
Dalam keheningan malam yang sunyi,
Jeffrie Gerry memejamkan mata,
Satu kalimat itu bergema dalam hatinya:
"Sembuh tidak sembuh, Engkau tetap Tuhanku,"
Dan dengan iman yang kokoh, ia tidur dengan damai,
Melepaskan semua kekhawatiran kepada Tuhan yang mengasihi.
Esok hari, ia tahu, adalah kesempatan baru,
Untuk kembali berjuang, untuk terus berharap,
Karena Tuhan tidak pernah mengecewakan.
Dan di setiap proses, ia akan semakin mengenal-Nya.
Karena dalam kelemahan ada kekuatan-Nya,
Dan dalam setiap langkah, ada Tuhan yang memimpin.
Dalam gelap malam yang sunyi,
Di ranjang yang tak lagi memberi kenikmatan,
Jeffrie Gerry tergeletak, tak berdaya,
Tubuhnya lemah, langkahnya terhenti.
Namun, ada satu hal yang tak terhalang—
Hatinya yang terus berdoa, penuh harapan.
Di tengah rasa sakit yang datang bergelombang,
Ia hanya bisa terdiam, menatap langit malam,
Merenungkan semua yang telah terjadi,
Dengan satu kalimat yang menguatkan jiwanya:
"Sembuh tidak sembuh, Engkau tetap Tuhanku."
Tidak ada ragu, tidak ada keluhan—
Hanya iman yang berbicara dalam sunyi.
Betapa berat beban yang ia pikul,
Bertarung dengan rasa yang seolah tiada habis,
Namun dalam hati, ada kedamaian yang tak tergoyahkan,
Keyakinan bahwa setiap doa yang dipanjatkan
Akan sampai di hadirat-Nya,
Dan Tuhan pasti mendengar, pasti memberi jalan.
Jeffrie tahu, sakit ini bukan tanpa alasan,
Setiap tetes air matanya adalah pelajaran,
Setiap napas yang semakin berat mengingatkan,
Bahwa ia harus belajar lebih dalam tentang hidup,
Tentang sabar, tentang pengharapan yang tak tampak,
Tentang Tuhan yang tidak pernah meninggalkan.
Ada saat-saat ketika ia merasa tertekan,
Saat tubuhnya seolah menjerit, meminta bantuan,
Namun dari dalam dirinya, ada suara yang berkata,
"Jangan takut, karena Aku menyertaimu."
Suara itu datang dengan lembut, mengalir,
Menembus kegelapan yang ada di sekelilingnya.
Jeffrie Gerry menggenggam erat harapan,
Memiliki keyakinan yang teguh dalam hati,
Sebab ia tahu, dalam setiap doa yang dipanjatkan,
Ada kekuatan yang lebih besar dari rasa sakit,
Ada tangan Tuhan yang tak tampak,
Namun selalu hadir dalam setiap proses pemulihan.
Hari-hari berlalu dengan perlahan,
Pagi yang datang selalu membawa harapan baru,
Dan meski tubuh ini masih lemah,
Roh Jeffrie tetap terjaga dalam keyakinan,
Bahwa sembuh atau tidak, Tuhan adalah miliknya.
Tak ada yang lebih besar dari kasih-Nya.
Bertahap, ia mulai menyadari,
Bahwa proses ini adalah bagian dari perjalanan hidupnya,
Patah hati, rasa sakit, kehilangan kekuatan,
Semua itu adalah bagian dari kasih-Nya yang tak terlihat,
Mengajarkannya untuk bergantung hanya pada Tuhan,
Dan bukan pada keadaan yang sementara.
Saat malam datang lagi, Jeffrie Gerry berbaring,
Dengan doa yang terus terucap dalam hati,
Meminta Tuhan memberinya kekuatan baru,
Dan jika saatnya tiba, memohon kesembuhan yang penuh,
Namun ia tahu, Tuhan punya rencana yang lebih indah,
Dalam setiap langkah yang Ia tentukan.
"Sembuh tidak sembuh, Engkau tetap Tuhanku,"
Ucap Jeffrie dalam hati, menguatkan diri,
Dengan iman yang tak terbalas oleh rasa sakit,
Dan harapan yang terus bersinar, tak pernah padam.
Dia percaya, bahwa suatu hari nanti,
Melalui proses, ia akan melihat cahaya Tuhan,
Dan kesembuhan yang menanti di ujung jalan.
Begitulah hidup, penuh dengan misteri dan ujian,
Namun dalam setiap perjuangan, ada Tuhan yang mendampingi,
Dalam setiap kesulitan, ada hikmah yang menunggu untuk ditemukan,
Dan dalam setiap doa, ada jawaban yang datang dengan waktu.
Tuhan tahu kapan dan bagaimana,
Dan Jeffrie Gerry belajar untuk percaya sepenuhnya.
Sembuh tidak sembuh, itu bukan soal akhir dari cerita,
Yang terpenting adalah perjalanan itu sendiri,
Menjadi lebih kuat dalam kelemahan,
Menjadi lebih bijaksana dalam kesabaran,
Menjadi lebih dekat dengan Tuhan dalam setiap detik,
Karena di mata-Nya, kita selalu berharga.
Jeffrie tahu bahwa setiap harinya,
Ia diajak untuk mempercayakan segalanya pada Tuhan,
Dan meski tubuhnya masih dilanda kelemahan,
Ia percaya, kekuatan Tuhan akan terus hadir.
Iman yang teguh di dalam dirinya,
Menjadi sumber kekuatan untuk terus berjuang,
Dan dalam setiap proses, ia menemukan kedamaian.
Dengan setiap doa yang dipanjatkan,
Jeffrie memberi ucapan syukur kepada Tuhan,
Untuk setiap hari yang diberikan-Nya,
Untuk setiap napas yang bisa ia hirup,
Untuk setiap kekuatan yang masih ada,
Dan untuk kasih-Nya yang tak pernah berkesudahan.
Sembuh atau tidak sembuh, ia berkata,
"Engkau tetap Tuhanku."
Dan dalam setiap kata ini,
Terkandung harapan yang tak pernah pudar.
Doa demi doa ia panjatkan,
Memohon agar Tuhan memberikan kesembuhan,
Namun ia tahu, apapun yang terjadi,
Tuhan selalu tahu yang terbaik untuknya.
Dengan setiap keluh dan tangis yang terucap,
Jeffrie belajar untuk terus menyerahkan segalanya kepada Tuhan.
Ia bersyukur karena meskipun dalam kelemahan,
Tuhan tetap setia bersamanya.
Dalam setiap doa yang dipanjatkan,
Ada kedamaian yang mengalir,
Ada keyakinan bahwa Tuhan mendengar,
Dan bahwa Tuhan selalu menyediakan jalan keluar.
Dengan hati yang penuh syukur, ia berdoa,
Bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk semua orang yang sakit,
Untuk semua orang yang berjuang, yang merasa putus asa,
Agar Tuhan memberikan kekuatan dan kesembuhan.
Karena Jeffrie percaya, Tuhan adalah sumber segala harapan.
Doa Kesembuhan
Ya Tuhan yang Maha Kuasa,
Kami bersyukur untuk setiap hari yang Engkau berikan,
Untuk hidup yang penuh dengan rahmat dan kasih-Mu.
Kami datang kepada-Mu dengan hati yang penuh harapan,
Memohon agar Engkau memberikan kesembuhan
Bagi mereka yang sedang menderita, seperti Jeffrie Gerry,
Yang terbaring dalam kelemahan, namun tetap berharap kepada-Mu.
Tuhan, kami tahu bahwa di dalam setiap kesulitan,
Engkau selalu bersama kami, memberikan kekuatan.
Kami percaya bahwa Engkau adalah dokter yang sejati,
Yang menyembuhkan tubuh dan jiwa kami.
Kami memohon, ya Tuhan, sentuhlah mereka yang sedang sakit,
Berikanlah mereka kesembuhan yang sempurna,
Baik fisik maupun jiwa, agar mereka dapat kembali
Mengalami hidup dalam damai dan sejahtera.
Kami juga berdoa untuk keluarga dan orang-orang tercinta
Yang menemani dan merawat mereka yang sakit.
Berikanlah mereka kekuatan, sabar, dan penghiburan,
Agar mereka dapat terus mendukung dengan penuh kasih.
Kami bersyukur untuk segala berkat yang Engkau berikan,
Dan kami yakin bahwa dalam setiap doa yang dipanjatkan,
Tuhan tidak pernah meninggalkan kami.
Kami menyerahkan segalanya ke dalam tangan-Mu,
Karena Engkau adalah Tuhan yang penuh kasih,
Dan di dalam kasih-Mu, kami akan terus menemukan harapan.
Amin.
Dengan ucapan syukur yang tak terhingga,
Jeffrie Gerry dan setiap pembaca yang mendengarkan doa ini,
Mereka percaya bahwa kesembuhan datang melalui proses,
Dan dengan iman yang tak tergoyahkan, mereka akan terus bertahan.
Tuhan menyertai dalam setiap langkah,
Menyembuhkan dalam setiap doa yang dipanjatkan.
Amin.
Dengan proses ini, Jeffrie Gerry belajar untuk lebih kuat, lebih sabar, dan lebih percaya bahwa dalam segala hal, Tuhan selalu ada. Meskipun tubuhnya tidak sempurna, hatinya tetap penuh dengan harapan, karena ia tahu, Tuhan memiliki rencana yang indah bagi hidupnya.
Sembuh atau tidak sembuh, itu bukan pertanyaan,
Yang penting adalah bahwa Tuhan adalah segalanya.
kesedihan yang membara tapi tetp percaya Tuhan
ReplyDelete