Wednesday, May 21, 2025

Blogspot

 


“Tak Ganti Istri, Tak Ganti Blog: Kenapa Blogspot Masih Jadi Ibu Kota Blogger Sejati”

(Sebuah Monolog Digital oleh Sang Blogger Veteran) Jeffrie Gerry (Japra)  sang pujangga Digital dari PyraLabs 2003-2025 Google Blogspot


Pengantar:

Dulu aku muda. Sekarang rambutku sudah menua.
Dulu aku pakai warnet per jam, sekarang semua tinggal ketik dari genggaman.
Tapi satu yang tak berubah:
Blogku tetap Blogspot.
Tak kutinggalkan. Tak kutukar. Tak kugadai.


Isi:

Mereka bilang:
“Pindah dong ke WordPress, tampilannya lebih keren!”
Aku jawab:
“Ah, WordPress itu seperti wanita mahal yang tiap sentuhan minta pulsa. Mau pasang logo, bayar. Mau ganti font, bayar. Mau terlihat sedikit profesional, bayar. Bahkan mau 'jadi diri sendiri', pun masih bayar.”

Sedang Blogspot?
Dia seperti istri desa yang setia.
Tak pernah menagih.
Tak pernah menuntut.
Selalu menerima walau kita belum mandi tiga hari, atau menulis puisi penuh typo.

Blogspot itu rumah.
Yang meski bocor, tetap hangat.
Yang meski sederhana, tak pernah ngusir.
Yang meski tampilannya jadul, tetap bisa viral di Google.


Aku pernah selingkuh.
Satu jam saja.
Mencoba WordPress.
Bikin akun, bikin blog, mau pasang logo... eh dimintai duit.
Langsung kuceraikan. Aku balik lagi.
Cinta sejati itu tahu kapan harus pulang.


Blogger-blogger muda sekarang sibuk cari template mahal.
Beli plugin. Langganan cloud.
Mereka tak tahu...
Bahwa aku, si tua bangka ini, sudah menanam satu juta puisi satir di ladang Blogspot.
Dari Ipoleksosbudhankam sampai pendidikan,
dari kritik DPR sampai ironi ruang guru,
semua kutanam di tanah digital yang tak pernah minta sewa: Blogspot.


Google boleh berubah.
Algoritma boleh mutasi.
Tampilan bisa disulap AI.
Tapi Blogspot tetap di sana.
Diam. Sabar. Dan tajam di indeks pencarian.

Dan kini, setelah 22 tahun, aku tersenyum:
Dulu aku pemuda dengan idealisme gratis.
Sekarang aku kakek yang tetap percaya:
Blogspot adalah platform rakyat.
Tempat di mana suara nyaring bisa lahir dari keyboard usang.


Penutup:

Jadi kalau kau bertanya:
“Masih relevankah Blogspot di tahun 2025?”
Aku jawab:
“Lebih dari sekadar relevan. Ia adalah bukti bahwa konsistensi mengalahkan semua teknologi yang berisik tapi tak bernyawa.”

Dan ingat,
Blog boleh banyak,
tapi rumah tetap satu:
Blogspot.


Related Posts

💬 Berpikirlah Sebelum Mengetik
Komentar bukan sekadar suara—ia adalah pantulan isi kepala.
Kami menyambut diskusi tajam dan santun, bukan umpatan atau basa-basi.
Tulis komentar Anda dengan nalar, bukan hanya emosi.

📝 Komentar yang relevan akan ditampilkan.
🚫 Spam, iklan terselubung, dan komentar copy-paste akan dibuang tanpa ampun.

📣 Sukai? Bagikan!
Jika artikel ini membuat Anda berpikir ulang, tertawa getir, atau merasa terusik dengan elegan,
sebarkanlah—biarkan lebih banyak orang mencerna sesuatu yang lebih dari sekadar berita pagi.

🌐 "Karena kebenaran kadang perlu dibagikan... bahkan lewat tautan."